PCNU Kabupaten Tegal Gelar Muskercab ke-2: Menuju Penguatan Kemandirian Organisasi dan Relevansi Zaman
- account_circle Akhi Subkhi
- calendar_month Sel, 22 Jul 2025
- visibility 185

KH. Nawawi Ashari saat membuka acara Muskercab PCNU Kabupaten Tegal 20/07/2025
Slawi, 20 Juli 2025 — Bertempat di Gedung Lantai 3 PCNU Kabupaten Tegal, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal sukses menyelenggarakan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-2. Muskercab 2 tersebut bertujuan merumuskan arah strategis dan kebijakan organisasi ke depan. Forum ini menjadi wadah evaluasi pelaksanaan program kerja sebelumnya dan perancangan langkah konkret untuk mendukung kemajuan organisasi NU di tingkat cabang.
Acara dibuka secara resmi oleh KH. Nawawi Ashari yang menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan tanggung jawab dalam menjalankan roda organisasi. Ia juga mendorong agar program-program prioritas yang telah dirancang bisa dilaksanakan dengan maksimal dalam tahun berjalan.
Selain itu Ketua PCNU Kabupaten Tegal, Khozi’in, S.Pd, menyampaikan bahwa terdapat empat program prioritas yang telah dirumuskan untuk mendukung kemajuan organisasi. Program tersebut diharapkan membawa manfaat luas bagi masyarakat Nahdiyin di Kabupaten Tegal.
Mewakili PWNU Jawa Tengah, Prof. Dr. Musahadi, M.Ag, turut hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam pengantarnya, ia menekankan pentingnya adaptasi dan relevansi NU dengan perkembangan zaman. Ia juga menyoroti perlunya dukungan sosial dari masyarakat terhadap program-program PCNU di daerah.
Dalam refleksi atas Muskercab ini, PWNU Jawa Tengah melalui Gus Rosin menyampaikan apresiasi terhadap capaian PCNU Kabupaten Tegal, khususnya dalam mendorong reformasi sosial yang terarah. Ia mengingatkan agar seluruh jajaran NU lebih peka terhadap tantangan zaman, termasuk potensi konflik sosial yang lahir dari kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi.
“Saya sangat mengapresiasi sambutan dari Kyai Nawawi Ashari. Beliau telah memberikan gambaran yang luar biasa tentang kondisi PCNU di Kabupaten Tegal. Melalui pendekatan yang positif ini, saya yakin PCNU di Tegal akan mampu melakukan loncatan besar untuk kemajuan umat.”
Menanggapi pesatnya transformasi digital, Gus Rosin menyoroti perubahan dalam pola keagamaan, termasuk munculnya teknologi seperti mesin AI pemberi fatwa di Dubai. Hal ini, menurutnya, harus menjadi refleksi NU dalam mempertahankan nilai silaturahmi dan cara beribadah yang khas.
Pada sesi diskusi, peserta Muskercab turut menggarisbawahi urgensi menjaga masjid dan mushola NU dari pengaruh luar yang tidak sejalan dengan nilai Aswaja. Program kemandirian organisasi dan penguatan moderasi di ruang-ruang ibadah menjadi prioritas yang harus diimplementasikan dengan konsisten.
Acara ditutup dengan harapan besar agar Muskercab ke-2 ini mampu melahirkan keputusan strategis dan langkah nyata untuk memperkuat khidmat NU di Kabupaten Tegal. “Dalam menjalankan program, kita harus patuh pada arahan coach (pimpinan) — sebagaimana pemain sepak bola yang sukses karena mengikuti strategi pelatih,” pesan Gus Rosin.
- Penulis: Akhi Subkhi
- Editor: ev@nt