Jangan Salahkan Mbah Google
- account_circle Evant Andi
- calendar_month Jum, 10 Mar 2023
- visibility 24
- comment 3 komentar

ANSORBALAPULANG.OR.ID – Google merupakan salah satu mesin pencari yang paling populer digunakan oleh masyarakat di antara mesin pencari lainnya. Bahkan karena kepiawaiannya menjawab berbagai macam pertanyaan sampai-sampai dijuluki ‘simbah’ oleh kalangan pemuda jaman sekarang.
Bagi orang yang lebih dahulu mengenal internet, tentu sudah tidak asing dengan istilah search engine atau alat mesin pencari. Selain google, alat pencari yang tersedia kala itu sangat beragam. Mulai dari Yahoo! Search, Bing, Ask, Yandex, Wiki dan lain sebagainya.
Karena pengguna internet saat ini mayoritas melalui smartphone android, yang mana android merupakan salah satu produk dari perusahaan Google, maka segala macam aktivitas pencarian kita disediakan oleh perusahaan tersebut.
Bukan hanya pertanyaan yang sifatnya akademik, Google sendiri mendesain alat pencarinya sedekat mungkin dengan para penggunanya. Bahkan, dengan berkembangnya kecerdasan buatan saat ini, berbagai macam pertanyaan konyol pun mampu dijawab oleh mesin pencari tersebut.

Silakan saja tahan tombol Home di smartphone android yang kalian gunakan dan tanyakan hal apa pun, kecerdasan buatan yang ditanamkan dalam mesin pencari google tersebut akan menjawab dengan mudah selama terkoneksi dengan internet.
Mudahnya penggunaan dan cepatnya jawaban yang ditampilkan, menjadikan google sebagai mesin pencari populer di dunia. Selain itu, Google juga memiliki lebih banyak fitur dibanding para pesaingnya. Tak heran, lebih dari 90 persen pengguna mempercayakan jawaban atas apa yang mereka cari kepada Google.
Seperti yang telah diulas sebelumnya, Google saat ini mampu menjawab berbagai pertanyaan yang dilayangkan kepadanya. Bahkan, para akademisi atau santri sekalipun, sering menggunakan alat mesin pencari tersebut untuk mencari referensi atau jawaban atas pertanyaan yang muncul di pikirannya.
Penulis sendiri mengamati, ada dua kubu dalam merespon penggunaan alat pencari tersebut. Bagi yang sudah melek teknologi, penggunaan Google sebagai alat bantu pencarian sangat memudahkan tugasnya manakala ada hal cepat yang ingin ia ketahui atau ingat kembali. Tetapi sebaliknya, bagi akademisi atau santri tulen (tidak selalu juga), bertanya atau mencari jawaban, harus kepada ahlinya. Entah itu bersumber dari buku, kitab, dosen, atau bahkan kiyai sekalipun. Padahal, tak sedikit kiyai saat ini juga mempercayakan pilihan jawaban kepada Mbah Google.
Yang perlu diingat di sini, penggunaan mesin pencari tersebut, sama halnya dengan seseorang yang masuk ke dalam ruang perpustakaan yang di dalamnya terdapat berbagai macam sumber referensi jawaban. Kualitas dan kebenaran jawaban tergantung kemampuan dan pengetahuan dari orangnya. Perpustakaan hanya menyediakan pilihan jawaban atas apa yang mereka cari. Atau seseorang yang sedang mencari jawaban atas suatu pertanyaan, terdapat berbagai macam pilihan dosen atau kiyai yang akan menjawab. Tergantung mana dan ke mana yang akan dipilih sebagai sumber atas pertanyaan yang kita butuh kan.
Artinya, penting sekali mengetahui dasar ilmu pengetahuannya terlebih dahulu. Bagi penulis, tidak masalah mencari sumber referensi melalui mesin pencari Google. Asalkan kita tahu sumber yang kita baca, itu bisa kita jadikan rujukan dalam mengambil sikap, atau menentukan solusi suatu masalah. Toh banyak kiyai yang mendorong para da’i muda untuk mempublikasikan karyanya di internet. Juga mengunggah kitab-kitab konvensional yang sering menjadi rujukan supaya bisa dinikmati oleh mereka yang tidak mempunyai versi cetaknya.
Kembali lagi ke awal. Jangan salahkan Mbah Google yang menyodorkan jawaban. Melainkan, perbaiki kualitas baca kita agar tidak mudah dan salah menentukan sumber referensi yang akan kita gunakan.
Salam literasi.